PAR menyatakan bahwa :
- Menyakini bahwa interpretatif telah merubah pemahaman situasi dan kondisi sosial tetapi tidak merubah pranata sosial. masalahnya etnis : sekelompok kecil ahli melakukan kerja pada subjek riset dalam jumlah besar yang lemah.
- Paradigma emansipatory memiliki misi mempromosikan perubahan cara pandang dan pranata sosial yang lebih adil melalui proses partisipasi dari masyarakat.
- keadilan harus terjamin dari proses dan hasil riset itu sendiri
- Ketidakadilan harus menjadi pusat analisa teks dan konteks dalam menguji proses dan hasil riset.
- Semakin meningkatnya situasi ketidakadilan global sebagai akibat dari dominasi ideologi yang oppressive, exploitatif dan konsumeritis.
- Terjadi bias ideologi dalam teori psikologi, sosiologi, politik dan pendidikan sehingga gagal dalam memahami realitas sosial.
- Semakin jauhnya ilmu - ilmu sosial turut menyelesaikan krisis kemanusiaan global (Kemmis, 1990)
- pijakan penting paradigma emancipatory adalah kehidupan nyata dan pengalaman - pengalaman dari kelompok sosial yang terpinggirkan dalam masyarakat.
- Riset - Rumusan Masalah - Aksi - Refleksi
- Proses pengujian dan analisis pada : mengapa terjadinya ketidakadilan sosial berbaris gender, ras, suku, golongan, difable (cacat), baik dalam bidang sosial, ekonomi budaya, politik terefleksikan dalam pola relasi kuasa yang sistematis (tidak lurus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar